Minggu, 26 April 2020

Percobaan Pembentukan Air Tanah dan Air Permukaan

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air manusia, hewan dan tanaman tidak akan dapat hidup. Air di bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu  air tanah dan air permukaan. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang berasal dari air hujan. Sedangkan air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya.

Ketersediaan air tanah dan air permukaan dapat terganggu karena beberapa sebab. Kekeringan dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu faktor alam dan kegiatan manusia. Salah satu penyebabnya karena faktor alam yaitu kondisi tanah dan iklim. Kondisi tanah berbatu akan menyebabkan tanah tidak dapat menyimpan air. Lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui lebih jelas.
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga Percobaan Pembentukan Air Tanah dan Air Permukaan
Lakukan kegiatan berikut bersama kelompokmu (4-5 orang).
  1. Siapkan air, batu bata, bongkahan-bongkahan batu, dan dua buah wadah, misalnya loyang.
  2. Pada satu loyang letakkan batu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan batu.
  3. Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm. Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
  4. Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.
  5. Apa hasil pengamatanmu? Adakah perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang? Ada perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang.
  6. Apa yang terjadi pada air di loyang berisi batu bata? Pada loyang berisi batu bata, air berkurang.
  7. Apa yang terjadi pada air di loyang berisi bongkahan-bongkahan batu? Pada loyang berisi bongkahan-bongkahan batu, tinggi air tetap.
  8. Apa yang dimaksud air tanah? Air tanah adalah air hujan yang meresap dan mengalir di bawah permukaan tanah.
  9. Apa yang dimaksud air permukaan? Air permukaan adalah air yang ada di permukaan tanah dan tidak terserap ke dalam tanah.
  10. Dari percobaan di atas, loyang manakah yang menunjukkan terbentuknya air tanah dan loyang mana menunjukkan terbentuknya air permukaan? Dari percobaan tersebut, loyang berisi batu bata menunjukkan terbentuknya air tanah. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dapat menyerap air. Sebaliknya, loyang berisi bongkahan-bongkahan batu menunjukkan terbentuknya air permukaan, karena batu tidak dapat menyerap air.

Ayo Bercerita
1. Tulislah hasil pengamatan dan analisis kalian. Kemudian, ceritakan hasil diskusi kelompokmu pada kelompok lain.

PERCOBAAN 
Mengamati terbentuknya air tanah

A. Alat dan Bahan
1. Bongkahan batu dan batu bata
2. 2 buah loyang
3. Air secukupnya

B. Cara Kerja
  1. Siapkan air, batu bata, bongkahan-bongkahan batu, dan dua buah wadah, misalnya loyang.
  2. Pada satu loyang letakkan batu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan batu.
  3. Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm. 
  4. Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
  5. Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.

C. Pangamatan
Pada loyang yang berisi batu bata tinggi air berkurang sedangkan pada loyang tinggi air tetap. Pada loyang berisi batu bata tinggi air berkurang karena air terserap oleh batu bata yang terbuat dari tanah liat. Pada loyang yang berisi bongkahan batu air tidak terserap oleh batu.

D. Kesimpulan
Percobaan yang dilakukan membuktikan peristiwa terbentuknya air tanah. Air terserap oleh batu bata yang terbuat dari tanah liat. Sedangkan pada loyang yang berisi bongkahan batu menunjukan peristiwa terbentuknya air permukaan.

2. Dari hasil percobaan tersebut, jelaskan terjadinya air tanah dan air permukaan.
Terbentuknya air tanah berasal dari air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa. Air-air ini kemudian akan meresap ke dalam tanah hingga menjadi air tanah.

Sedangkan air permukaan adalah air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa.